Masa depan yang menggiurkan dan absurd itu
Hampir berbuah setelah ku siram dengan air harapan
Tunggu, aku salah sebut
Mungkin lebih cocok yaitu angan²
Akhirnya layu perlahan terlucuti oleh angin yang berhembus, tak bersisa
Aku selalu menghela nafas panjang
Merajut kembali akal sehat yang runtuh
Terkoyak terombang ambing melewati,
Badai kenyataan yg telah dan sedang dihadapi ini
Berupa kepastian yang harus ditelan tapi tak usah dirasakan
Agar pahitnya tak mengganggu kewarasan berpikir
Kau terbitkan kepastian
Setelah lama kau paksa aku berjalan hingga ufuk senja pengharapan
Sial dan buruk
Pahit dan melukai
Dalam nasib begini,
Aku jadi mengaminkan doa Filsuf gila Nietzsche,
"Harapan adalah kejahatan yang paling buruk karena ia hanya memperpanjang kesengsaraan manusia"
Sajak ini bukan ingin dikasihani,
Hanya sebagai rentetan huruf yang ditulis,
Dari aku, seseorang yang cintanya sebesar ikhlasnya
No comments:
Post a Comment