Monday, May 4, 2020

Coronavirus Menguji Kemanusiaan, Al-Qur'an Memberi Solusi

Akhir tahun 2019, di Wuhan, Cina, telah menyebar virus yang akhirnya diumumkan oleh WHO sebagai pandemi, yaitu wabah Virus Corona atau COVID19. Saat ini pertanggal 4 Mei 2020 sudah lebih dari 185 negara terinfeksi virus ini, dan sekitar 250.000 orang meninggal dunia diakibatkan oleh virus ini (https://www.bbc.com/news/world-51235105). Virus ini menyebar dengan sangat cepat di seluruh belahan dunia dan tingkat kematian disebabkan olehnya terus meningkat. 

Di Indonesia, virus ini mulai terkonfirmasi masuk ke Indonesia sekitar awal Bulan Maret. Dua warga berasal dari Depok dinyatakan positif sejak awal Maret lalu. Dan hal tersebut merupakan awal babak baru penyebaran virus ini di Indonesia. Sampai saat ini pertanggal 4 Mei 2020, sudah lebih dari 11.500 orang positif COVID19. Setiap hari jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID19 terus meningkat. 

Pemerintah cukup tanggap dalam melakukan upaya-upaya demi mencegah penyebaran virus ini. Sejak awal terkonfirmasi bahwa Indonesia sudah ada dua orang yang positif COVID19, pemerintah langsung menerapkan Social Distancing. Hal tersebut di antaranya menyebabkan banyak pendidikan formal maupun non formal mengubah sistem pengajaran dengan sistem online, banyak sektor-sektor usaha yang harus tutup dan akibatnya banyak karyawan yang harus dirumahkan, tempat-tempat ibadah sepi karena semua orang tidak boleh beribadah secara jama'ah di tempat ibadah. Itu semua dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID19.

Banyak orang panik dan takut akan terjangkit virus yang belum ditemukan obat secara pasti. Ketakutan orang-orang justru membuat keadaan semakin rumit, para jenazah korban COVID19 banyak yang ditolak untuk dimakamkan di dekat pemukiman warga, mereka takut akan tertular. Di sini lah rasa kemanusiaan sedang diuji. Mereka para korban COVID19 juga manusia yang harus ditunaikan haknya bahkan saat nyawa mereka sudah tiada. 

Tak sedikit orang kelaparan dan kekurangan, mereka tidak memiliki pemasukan dan pendapatan karena anjloknya ekonomi. Ini mengakibatkan tindakan kriminal meningkat. Banyak pencurian, perampokan yang berujung pembunuhan dan mencelakakan orang lain. Mereka rela mengkebiri kemanusiaan mereka demi sesuap nasi. 

Kondisi seperti ini memang sulit, namun sebagai umat beragama, khususnya Muslim, maka sepatutnya kita pahami sebagai ujian sehingga kita harus sabar dalam menghadapinya sehingga kelak Allah akan memberikan kabar gembira, seperti janji Allah dalam QS al-Baqarah ayat 155:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ 

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

Bukan hanya sabar saja yang ditawarkan al-Qur'an  dalam menghadapi pandemi ini, tolong menolong dan juga nilai Humanity diajarkan al-Qur'an sebagai upaya menumbuhkan rasa kemanusiaan di tengah situasi seperti ini. al-Qur'an hadir memberikan sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi. 

al-Qur'an mengajarkan manusia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan ketika hidup di dunia ini tanpa memandang latar belakang, suku, ras , status sosial, dan agamanya. Di situasi seperti ini kita harus tolong menolong dengan mereka yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang nya, kita harus berbuat adil kepada mereka, bukan hanya kepada sesama agama, suku, ras saja, tetapi kepada seluruh umat manusia. 

al-Qur'an juga melarang manusia untuk merampas hak orang lain dengan mencuri atau merampok misalnya, dengan tidak menerima jenazah korban COVID19 maka termasuk orang yang tidak menunaikan hak orang lain di akhir hayatnya. Allah berfirman dalam QS an-Nisa ayat 29:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."

Pada situasi sulit seperti sekarang, di mana banyak orang kekurangan makanan dan harta karena tidak adanya pemasukan, maka sebaiknya sebagai sesama manusia hendaknya saling tolong menolong. al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk saling jamin-menjamin, tanggung-menanggung di antara mereka. Semua itu bertujuan untuk kemaslahatan seluruh manusia sehingga tercipta hidup damai, aman, tentram, dan saling melindungi dalam melawan pandemi ini. 

Dalam sebuah hadits yang Diriwayatkan dari Musadad, diriwayatkan dari Mu’tamar, dari Anas. Anas berkata: Rasulullah bersabda: Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Anas berkata: Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah 
bentuk bantuanmu kepadanya"

No comments:

Post a Comment

Test GeNose di Rumah Sakit JIH Yogyakarta

Hi Everyone, How are you? I hope your Happiness Pada tulisan kali ini, aku akan bercerita tentang pengalaman pribadi aku melakukan Test geNo...