Tuesday, May 5, 2020

Belajar Bersungguh-sungguh : Hal-hal Yang Sering Merusak Mood Berusaha dan Cara Mengatasinya


Banyak cita-cita yang udah digantungkan setinggi langit
Banyak keinginan dan harapan yang harus diperjuangkan
Tapi, masih gini-gini aja usahanya

Sadar ga siii?

Kita tuh terlalu berlalu banyak berkhayal andai mimpi itu terwujud, dan akhirnya membuat kita lupa untuk fokus terhadap usaha.

Kita banyak membuang waktu untuk mengumpulkan semangat, menyusun strategi, search and scroll-scroll di media sosial buat mencari inspirasi, dan ketika semua itu (semangat, Strategi, inspirasi) udah didapat, kita terlalu asyik, akhirnya kita cuman menunda-nunda  dan ga segera melakukan usaha.

Kita terlalu banyak mikir yang sebenarnya belum terjadi. Setuju sih kalau kita emang harus memikirkan segala hal secara matang terutama bagaimana mengurangi resiko. Tapiiii gaes, seringnya kita tuh mikir yang membuat kita khawatir, takut, karena kita belum bisa bijak dalam mengatasi perasaan ketika memikirkan resiko atau mikirin apa yang akan terjadi selanjutnya. Pliiisss kita harus stop kayak gitu, kita harus gerak cepat, jangan kebanyakan mikir. Coba dilakuin dulu, baru dipikir sambil jalan. Dikebanyakan hal, orang-orang berhasil dengan cara itu. Karena mereka ga terjebak di pikiran mereka sendiri, ketakutan mereka, kekhawatiran mereka atas hal yang belum tentu terjadi. Jangan sampai kita membuang-buang waktu untuk hal yang di luar kendali kita, untuk hal yang belum terjadi. Kita bisa menggunakan waktu itu untuk melakukan banyak hal, berusaha, dan berjuang, sehingga kita bisa membuat sesuatu yang baik terjadi, dan tidak membiarkan hal-hal buruk terjadi.

Kita udah nyerah duluan. Sebenarnya ini masih nyambung dengan sikap kita yang kebanyakan mikir, dalam otak kita jadi penuh dan diisi dengan kekhawatiran dan ketakutan, intinya negativity. Lalu kita pesimis dan ga berani melangkah maju dan akhirnya di otak kita ada pikiran "aku ga bisa, ga bakal bisa aku kuliah di sana saingannya ketat, udah lah ga mungkin juga aku bisa ketrima kerja di sana, dll". Kelaarr kalo kita punya pikiran yang kayak gitu. Belum melakukan apa-apa kita udah  kalah karena pikiran kita sendiri yang kita ga mampu mengatur nya untuk selalu positif thinking.

"Aku sadar diri kok" ,, ini salah satu ucapan yang sering banget diucapin buat pembenaran ketika nyerah. Masih nyambung sama yang tadi, kita kalah dan gagal sebelum mencoba apa-apa dan dengan alasan kalo "orang kayak aku mana bisa ke sana, aku sadar diri aku ga punya apa-apa aku ga mungkin ke sana, dll". Yook kita ubah pola pikir kita, jangan berpikir kita sadar diri yaudah mundur aja, kita harus berpikir kita sadar diri berarti kita harus berusaha lebih, kita harus berjuang lebih keras, kita harus memantaskan diri.

Malas, Penyakit semua orang. Menurut ku, di dunia ini setiap orang punya rasa malas, yang membedakan adalah kadar kemalasan orang dan kapan ia menggunakan rasa malasnya. Tapi yang namanya penyakit yaa tetep bahaya. Jangan biarin rasa malas menahan kita dari bertindak. Sikap yang menjadi obat dari malas ini adalah Disiplin. Kita harus punya timeline untuk setiap usaha kita, supaya tidak kewalahan dan keteteran, di sisi lain itu berguna agar kita selalu semangat untuk mendapatkan progres yang lebih baik. Dengan kita memiliki timeline atau patokan, kita seharusnya bisa semangat dalam berusaha, kita ga lagi menunda-nunda dan bermalas-malasan, karena kalo sampai kita malas dan berujung tertunda nya pekerjaan itu akan memperburuk usaha dan mempengaruhi hal yang akan kita lakukan ke depannya. Tanamkan mindset itu di otak kita. Dan ketika mulai capek atau malas, kita bisa menyemangati diri kita sendiri dengan mengingat cita-cita yang akan kita capai, kita bisa mengingat alasan kalo kita udah berjuang sejauh ini. Karena biasanya, ketika udah mau sampai (tercapai), perasaan ingin menyerah dan ingin berhenti itu selalu ada, padahal sebenarnya dikit lagi mau sampai, jangan sampai hal itu terjadi, kita harus terus semangat dan melangkah maju.

Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk terus belajar bersungguh-sungguh demi mencapai cita-cita dan harapan. Di antara hal yang disebutkan di atas tadi, satu hal yang sering membuat kita berhenti berjuang adalah pikiran-pikiran yang ga penting, ketakutan-ketakutan yang ga perlu ditakutkan, kekhawatiran-kekhawatiran yang ga perlu dikhawatirkan, yang berasal dari kita sendiri. Lalu membuat kita berhenti, menyerah, dan akhirnya kita kalah. Kata-kata bijak menggambarkan nya dengan "besi tidak akan hancur kecuali dengan karatnya sendiri, manusia tidak akan hancur kecuali karena pikirannya sendiri".

Kita harus selalu semangat dalam bersungguh-sungguh. Kita bisa berangkat dari kesadaran bahwa kita harus berkorban banyak dan berjuang lebih untuk cita-cita yang besar.

Jangan pernah menyerah yaaa, apapun cita-cita, keinginan, dan harapan, percayalah tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berjuang untuk itu. Jangan lupa untuk libatkan Tuhan dalam setiap langkah dan usaha yang telah kita lakukan.

"Salah satu bentuk adil terhadap diri sendiri adalah tidak membiarkan nya menyerah dan putus asa, karena ada cita-cita dan harapan yang harus diperjuangkan" -Pangastuti Berlian

--------------------------------------------------------------------------------
Hai, my Name Berlian. Thanks to all of you for reading my Blog. I hope you will find good lessons. If you have the same experience, would you mind sharing with me? Please contact me in (https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1), and I will faithfully to hearing from you, and we could learn together 😍😇

Monday, May 4, 2020

Coronavirus Menguji Kemanusiaan, Al-Qur'an Memberi Solusi

Akhir tahun 2019, di Wuhan, Cina, telah menyebar virus yang akhirnya diumumkan oleh WHO sebagai pandemi, yaitu wabah Virus Corona atau COVID19. Saat ini pertanggal 4 Mei 2020 sudah lebih dari 185 negara terinfeksi virus ini, dan sekitar 250.000 orang meninggal dunia diakibatkan oleh virus ini (https://www.bbc.com/news/world-51235105). Virus ini menyebar dengan sangat cepat di seluruh belahan dunia dan tingkat kematian disebabkan olehnya terus meningkat. 

Di Indonesia, virus ini mulai terkonfirmasi masuk ke Indonesia sekitar awal Bulan Maret. Dua warga berasal dari Depok dinyatakan positif sejak awal Maret lalu. Dan hal tersebut merupakan awal babak baru penyebaran virus ini di Indonesia. Sampai saat ini pertanggal 4 Mei 2020, sudah lebih dari 11.500 orang positif COVID19. Setiap hari jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID19 terus meningkat. 

Pemerintah cukup tanggap dalam melakukan upaya-upaya demi mencegah penyebaran virus ini. Sejak awal terkonfirmasi bahwa Indonesia sudah ada dua orang yang positif COVID19, pemerintah langsung menerapkan Social Distancing. Hal tersebut di antaranya menyebabkan banyak pendidikan formal maupun non formal mengubah sistem pengajaran dengan sistem online, banyak sektor-sektor usaha yang harus tutup dan akibatnya banyak karyawan yang harus dirumahkan, tempat-tempat ibadah sepi karena semua orang tidak boleh beribadah secara jama'ah di tempat ibadah. Itu semua dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID19.

Banyak orang panik dan takut akan terjangkit virus yang belum ditemukan obat secara pasti. Ketakutan orang-orang justru membuat keadaan semakin rumit, para jenazah korban COVID19 banyak yang ditolak untuk dimakamkan di dekat pemukiman warga, mereka takut akan tertular. Di sini lah rasa kemanusiaan sedang diuji. Mereka para korban COVID19 juga manusia yang harus ditunaikan haknya bahkan saat nyawa mereka sudah tiada. 

Tak sedikit orang kelaparan dan kekurangan, mereka tidak memiliki pemasukan dan pendapatan karena anjloknya ekonomi. Ini mengakibatkan tindakan kriminal meningkat. Banyak pencurian, perampokan yang berujung pembunuhan dan mencelakakan orang lain. Mereka rela mengkebiri kemanusiaan mereka demi sesuap nasi. 

Kondisi seperti ini memang sulit, namun sebagai umat beragama, khususnya Muslim, maka sepatutnya kita pahami sebagai ujian sehingga kita harus sabar dalam menghadapinya sehingga kelak Allah akan memberikan kabar gembira, seperti janji Allah dalam QS al-Baqarah ayat 155:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ 

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

Bukan hanya sabar saja yang ditawarkan al-Qur'an  dalam menghadapi pandemi ini, tolong menolong dan juga nilai Humanity diajarkan al-Qur'an sebagai upaya menumbuhkan rasa kemanusiaan di tengah situasi seperti ini. al-Qur'an hadir memberikan sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi. 

al-Qur'an mengajarkan manusia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan ketika hidup di dunia ini tanpa memandang latar belakang, suku, ras , status sosial, dan agamanya. Di situasi seperti ini kita harus tolong menolong dengan mereka yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang nya, kita harus berbuat adil kepada mereka, bukan hanya kepada sesama agama, suku, ras saja, tetapi kepada seluruh umat manusia. 

al-Qur'an juga melarang manusia untuk merampas hak orang lain dengan mencuri atau merampok misalnya, dengan tidak menerima jenazah korban COVID19 maka termasuk orang yang tidak menunaikan hak orang lain di akhir hayatnya. Allah berfirman dalam QS an-Nisa ayat 29:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."

Pada situasi sulit seperti sekarang, di mana banyak orang kekurangan makanan dan harta karena tidak adanya pemasukan, maka sebaiknya sebagai sesama manusia hendaknya saling tolong menolong. al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk saling jamin-menjamin, tanggung-menanggung di antara mereka. Semua itu bertujuan untuk kemaslahatan seluruh manusia sehingga tercipta hidup damai, aman, tentram, dan saling melindungi dalam melawan pandemi ini. 

Dalam sebuah hadits yang Diriwayatkan dari Musadad, diriwayatkan dari Mu’tamar, dari Anas. Anas berkata: Rasulullah bersabda: Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Anas berkata: Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah 
bentuk bantuanmu kepadanya"

Sunday, May 3, 2020

Kesombongan Kecil, Menghancurkan Usaha Besar

Udah berjuang mati-matian, eh malah gagal
Udah hampir sampai, eh malah ga kesampaian
Gara-gara sikap kita yang lalai karena sombong


Kita lagi pingin sesuatu, terus kita ceritain ke orang lain soal keinginan kita, kita cerita juga ke mereka tentang usaha apa yang udah kita lakuin buat mencapai keinginan itu. Tapi sering nya malah justru ga kesampaian?

Kalau habis cerita k orang tentang perjuangan apa yang udah dilakuin sebelum kesampaian, entah kenapa habis itu  pasti berhenti, ga ngelanjutin, ga bertahan lagi, entah timbul rasa males, ga minat lagi, menunda-nunda, dll, dan akhirnya ga lanjut padahal keinginan itu belum kesampaian.

Iyaaa, emang rasanya pingin cerita ke orang lain kalo diri kita udah usaha, pingin cerita ke orang tua, saudara, temen kalo kita udah ada perkembangan usahanya, TAPI seringnya semua itu tercampur dengan kesombongan yang ada di dalam diri kita. Kita bangga sama diri kita sendiri karena udah berusaha dan berjuang (yaaa walaupun belum kesampaian). Kita awalnya cuman mau cerita aja, tapi begitu tau orang lain belum berusaha apa-apa akhirnya kita jd sombong deh, bangga sama diri sendiri karena udah berusaha, dan akhirnya menyepelekan, meremehkan orang lain, "aku udah ikut bimbel buat persiapan UN, aku pulang malem terus buat belajar di bimbel, bimbel ku mahal tp bagus, dll", padahal ga ada orng nnya soal persiapan UN dia, tp dia nyerocos cerita ke orang karena bangga dia   udah usaha lebih, dia bisa bayar bimbel sedangkan temen² nya ga bisa bayar. Ini nih sombong atas usaha yg udah dilakuinnya, cerita-cerita ke orang lain kalo dirinya bisa berjuang dgn effort yg lebih dibandingkan orang lain.

Tapi lain cerita lagi yaa kalo orang lain nnya. Semisal orang lain tanya tntng usaha kita, perkembangan kita, yaaa baru kita jawab kita udh usaha apa aja, dan gimana-gimana nya sekalian juga minta saran. kalo orang lain ngeremehin kita, yaa kita harus melindungi diri dengan ngejelasin. Tapi kalo aku sih lebih setuju ketika d remehin orang, senyumin aja :)) dan jadikan itu cambuk penyemangat buat ngebuktiin ke mereka kalo KITA BISA, bales aja dengan buktiin kalo kita berhasil, ga perlu bales waktu kita lg proses usaha, semisal dengan ngomong, "eh asal km tau yaaa aku udh ke sana ke sini buat persiapan study abroad",

Lebih baik bales nya besok kalo kita udah berhasil, kita tunjukin ke mereka yg ngeremehin kalo kita berhasil dan sukses dengan perjuangan yg udh kita lalui. Karena seringnya, kalo masih proses usaha gitu terus kita tunjukin k orang lain, yaaa ujung-ujungnya juga bakal sombong juga. Nah sombong ini nih, penyakit hati yang gampang banget masuk ke hati kita. Akhirnya kalo udah sombong, rusak semua usaha and amal kita yang bisa menghambat jalan kita menuju apa yang sedang kita usahakan. Kesombongan kecil, Menghancurkan Usaha Besar.


Jadi, alangkah lebih baik kalo kita menghindari hal itu. Kita boleh cerita ke orang lain buat minta nasehat and saran dari mereka. Jangan sampai niat kita salah yaaa, cerita ke orang lain cuman pingin pamer apa yang udah kita usahain, cuman pingin pamer kita udah sampe mana usahanya, yang akhirnya bikin kita malah sombong and ngerendahin orang lain.

Percaya deh, bakal lebih lega kalau kita berhasil, nah terus kita bisa sharing (sharing nya niat berbagi pengalaman loh yaa bukan buat sombong atas pencapaian kita) ke semua orang tentang perjuangan apa yang udah kita lakuin buat mencapai cita-cita or kesuksesan tadi, dan akhirnya semua orang bisa belajar dari manis pahit yang udah kita lalui selama berjuang itu. Dan kita bisa dapet nilai plus karena bisa bermanfaat bagi orang lain.

--------------------------------------------------------------------------------
Hai, my Name Berlian. Thanks to all of you for reading my Blog. I hope you will find good lessons. If you have the same experience, would you mind sharing with me? Please contact me (https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1), and I will faithfully to hearing from you, and we could learn together 😍😇

Friday, May 1, 2020

Ramadhan 2020 M / 1441 H in Pandemic COVID19

Alhamdulillah 'ala kulli chal
Masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berjumpa dengan ramadhan tahun ini
Meskipun keadaan sangat, sangat berbeda
Ga ada tarawih d masjid, ga ada takjilan, ga ada bukber, ga ada shubuh berjamaah, ga ada takbiran, ga ada sholat idul Fitri, ga ada mudik, ga ada lebaran d kampung
Pokoknya #dirumahAja

Semoga virus Corona ini emng jd detoksifikasi buat dunia ini, jadi pelajaran yang berharga buat manusia, dan kita bisa jadi manusia yang menjaga alam lebih baik lagi, bisa adil terhadap lingkungan, menjaga dan melestarikan apa yang udah Allah anugerah kan buat kita makhluk di bumi.

Bagaimana kabar kalian?
(Share cerita kalian d komentar yaa, atao ga bisa contact Aku https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1, kita belajar sama² 💞🤗)


Kaloo aku, Hohoho
Aku nikmati aja sih,
Padahal aku orng yg bukan type diem d rumah, tp dalam keadaan gini aku ga stress, aku biasa aja, bosen emng ada tp yaaa ga sampe ribut, pusing musti keluar,
Aku cuman pingin baanget bisa kuliah normal, and bisa ngaji d pondok

Aku juga bersyukur,
Dengan keadaan begini, aku bisa perlahan memperbaiki apa yg belum diperbaiki,
Dalam masa gini jadi bahan renungan banget, kita ga bisa diem and stuck gitu aja, kita perlu terus bergerak bahkan saat dunia sedang lumpuh.
Dunia sedang lumpuh aja kita harus tetap bergerak, apalagi kalo dunia berjalan normal, harusnya kita lebih banyak bergerak dan berjalan maju.
Hal yg aku syukuri banget juga, orang tua ku PNS, walaupun ga kerja kayak biasanya, masih ada pemasukan. Masih bisa makan dan beli barang kebutuhan. Dan imbas nya juga ke aku yaaa uang saku ku masih ada, walaupun ga aku ambil semua.

Semoga pandemi ini segera berlalu, umat manusia bisa menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Kami bisa beribadah dengan cara masing², bekerja, sekolah, ngaji, dll.

Banyak hal yang aku sedang berusaha memperbaiki nya,
Salah satu nya, adalah hafalan ku. Aku punya target selama pandemi ini minimal lancar semuanya, bisa di simak,

Hal lain yg aku perbaiki adalah pola makan ku juga, aku pingin kurus :') 50 kg laaah. Hehe, dan juga sehat. Aamiin
Aku juga lagi berusaha banyak membaca, Alhamdulillah Ibu Kmrn beliin aku 8 buku, yaa walaupun cuman 2 buku yg tentang psikologi, yang 6 buku tentang kajian tafsir and keislaman. Ga ada novelnya, hehe. Ga papa, yang penting ada buku. Itu juga buat aku belajar, aku udh memasuki semester yg ga ada waktu lg buat main², orng kayak aku perlu effort lebih buat survive di jurusan ini, dan biar aku bisa lulus cepet, dan aku bisa k Psikologi. Aamiin semoga masih ada umur.

Hal lain yg aku berusaha perbaiki itu, keuangan ku. Huhu sedih banget kalo Inget masalah uang yaAllah. Nyesel banget dulu kenapa boros banget dan malah buat beli hal² yang ga bermanfaat. Beli hal² yg cepet habis. Aku boros banget soal makan and nonton, sumpiiill itu parah banget sih borosnya. Dan itu semua ga ada manfaatnya, malah terlalu berlebih-lebihan, sekali doang langsung habis. Beda kalo buat beli baju, ato tas, ato buku yg bisa tahan lama and d gunain berkali-kali. Semester 3 and 4 ini udah agak mendingan sih, udah bisa dikit² ngontrol uang, udah ada pemasukan tambahan dikit2 dr jualan pulsa, paket data, token listrik. tapi aku pingin lebih terkontrol aja keuangan nya. Bismillah semoga kuat. Aamiin

Singkat nya gitu sih, cuman beberapa hal emng yg aku perbaiki. Tapi itu sesuatu yg sangat besar and cukup rumit. Semoga dan pastinya Allah selalu kasih jalan buat hamba Nya.

masalah ngaji, Aku dikasih kenikmatan buat muroja'ah aja aku udh bersyukur banget, walaupun masih sering lupa ayat and salah ayat.


Selama Ramadhan gini kegiatan ku yaa cuman ngaji, baca buku, nulis, and kuliah. Yaaa ttep mah kalo soal bantu orng tua.
Aku ga ada kayak nambah skill baru, misal nya jd ahli masak ala chef, bikin video jd kayak yutuber, ngevlog,atau apalah
Aku cuman lg memperbaiki kesalahan-kesalahan ku,
Aku juga lg berusaha nulis, pingin bisa Istiqomah nulis di blog, bikin artikel, dan aku berani buat posting (ini sih yg paling susah, huhu)


Ada kemajuan sii di ramadhan kali ini,
Salah satunya, aku bisa kontrol makanan ku, ga balas dendam lg kalo buka puasa, aku ngurangin gula, and banyak minum air putih.
Dari segi ibadah, walaupun orng tua ku 11 raka'at, aku diberi kekuatan Allah buat ttp 23 raka'at. Aku bisa ngaji benerin hafalan.
Terus kalo sahur, waktu bangun nya aku ga susah d bangunin, ga sambil merem² waktu makan, aku enjoy banget nikmatin sahur, mungkin ya karena sambil lihat film Omar, kalo tahun² sebelumnya lihat pak Quraisy Shihab, ngantuk banget aku. Hehe

Habis shubuh ga tidur lagi, bisa beres-beres, baca buku dulu, paling tidur yaa nanti jam 9 an, ga habis shubuh banget. Kalo taun² sebelumnya apalagi waktu aku masih SMA, aku bisa banget yg namanya tidur dr shubuh sampe Dzuhur. Wkwkwk. Astaghfirullah, emng kebo aku tuh. Tp begitu kuliah, ku jd sulit tidur, bener² kebalikan. Untung aku dulu menikmati masa² bobo ku, jd skrng kalo kurang tidur, yaa biasa aja. Wkwkwkk

Walaupun ada kemajuan, tapi ttp ada evaluasi.
Ketika udh sadar akan satu kesalahan, entah kenapa makin sadar kalo ternyata banyak kesalahan lainnya. Berarti selama ini hati ditutupi kesombongan, sampai-sampai ga sadar and ga mau mengakui kalo banyak kesalahan dan kekurangan.
Sama halnya dengan semakin kita tahu sesuatu, semakin ngerasa bodoh, semakin banyak hal yang harus dicari jawabannya, semakin banyak hal yg kita ga tahu.


Bismillah semoga Ramadhan tahun ini, pahalanya dilipatgandakan oleh Allah karena umat manusia lg menghadapi hal yg lebih sulit dr biasanya. Keikhlasan and kesabaran kita lg bener² d uji.
Dan kita bisa mendapatkan ampunan dan keridhoan dr Allah.
Kita bisa jd orng yg lebih baik lagi, selalu berusaha memperbaiki diri sendiri, Istiqomah dalam ketaatan dan ketaqwaan meski berat and susah, tp perlahan² insyaAllah bisa.
Aamiin yaAllah 🤲🏻 💞

Renungan COVID19

Sekarang adalah saat² d mana,
Berdoa dan berusaha banget buat meyakinkan Tuhan kalo bakal jadi orang yang lebih baik lagi.

Kalo dunia harus berakhir skrng, rasanya ga sanggup
Kita ga tahu bakal sampe kapan pandemi ini
Sampe kapan dunia sakit
Sampe kapan kita harus diem d rumah aja
Sampe kapan rasanya dunia berhenti seperti ini
Sampe kapan dunia semuanya lumpuh seperti sekarang
Kita semua ga ada yang tahu

Semua pihak udah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah dan menangani pandemi ini
Para tenaga medis, yang ada di garda terdepan melawan pandemi ini
Pemerintah, yang selalu berusaha membuat semua sektor tetap stabil, membuat kebijakan-kebijakan yang dapat memutus mata rantai pandemi ini
Para pihak keamanan, polisi, TNI, yang harus turun ke jalan, berbaur dengan virus yang bisa saja ada di mana-mana, mereka rela demi menertibkan warga agar patuh terhadap peraturan pemerintah dengan #dirumahAja
Dan seluruh warga negara, yang harus menahan segala hal karena harus #dirumahAja

Kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin yang kita bisa lakukan 
Tolong lah seharusnya kita semua saling menghargai apa yang telah kita upayakan, saling mendukung, tidak saling menyalahkan, saling bahu membahu menyembuhkan bumi yang sudah mau menampung manusia seperti kita yang tidak tahu terimakasih, merusak alam, eksploitasi habis-habis an, dll.

Waktu #dirumahAja ini sebenarnya banyak yang menjadikannya waktu untuk merenung
Pasti banyak di antara kita yang menggunakan waktu untuk menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan, semisal membaca buku-buku yang sudah dibeli namun belum dibaca
Banyak hal yang dipikirkan ketika #dirumahAja, yang membuat kita salah satunya merenungi banyak hal yang sudah terjadi di hidup kita, rasanya pingin cepat-cepat segera berakhir pandemi ini, dan kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. 

Banyak orang gelisah, karena tidak bekerja dan tidak bisa makan
Banyak orang takut, karena mungkin bisa tertular Corona
Banyak orang tak tenang, khawatir tentang apa yang terjadi selanjutnya
Banyak orang yang mencari jalan keluar dengan meningkatkan ibadah kepada Tuhannya
Namun juga banyak orang yang mencari jalan keluar dengan mengorbankan rasa kemanusiaan nya

Lekas membaik bumiku,


Test GeNose di Rumah Sakit JIH Yogyakarta

Hi Everyone, How are you? I hope your Happiness Pada tulisan kali ini, aku akan bercerita tentang pengalaman pribadi aku melakukan Test geNo...