Monday, May 31, 2021

Test GeNose di Rumah Sakit JIH Yogyakarta

Hi Everyone,

How are you? I hope your Happiness

Pada tulisan kali ini, aku akan bercerita tentang pengalaman pribadi aku melakukan Test geNose di Rumah Sakit JIH Yogyakarta. I need to do this test bcs for requriment aku masuk asrama lagi di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Komplek 5. Aku akan share ke kalian tentang tahapan-tahapan nya. Untuk melakukan pendaftaran tidak bisa dilaksanakan ketika hari H. Jadi harus beberapa hari sebelumnya. Okei, langsung aja kita bahas!

Pertama, kalian melakukan pendaftaran melalui aplikasi Rumah Sakit "JIH". Bisa kalian download melalui App Store or Play Store.

Kedua, kalian harus bikin account dulu. Klik "My Account". Ikuti petunjuk yang ada, dan silahkan isi data diri kalian.

Ketiga, klik menu "Home" >> Pilih "Rawat Jalan" >> Klik "Umum 2". Nanti kalian silahkan pilih tanggal dan jam yang kalian inginkan. Tampilannya akan seperti ini:



Setelah berhasil memilih kalian akan mendapatkan nomor antrian. Jangan lupa untuk Screen Shoot halaman tersebut. Kalau aku dapat antrian Nomor 2.

Keempat, datang ke JIH sesuai tanggal dan jam yang kalian pilih. Tempat untuk layanan COVID ini ada diujung, jadi dari loby jangan masuk ke dalam. Silahkan jalan ke arah barat, ada dinding merah, belok kanan. Atau kalian bisa tanya petuga keamanan di loby nanti akan ditunjukkan.

Kelima, ambil nomor antrian di dekat pintu masuk gedung layanan COVID. Ada penjaga nya di situ.

MOHON PERHATIKAN! nanti di sana kalian disuruh untuk ambil nomor antrian lagi per kedatangan, jadi meskipun di aplikasi kalian dapat nomor antrian 50, jika kalian datang tepat waktu sesuai sesi yang kalian pilih, kalian bisa mendapatkan nomor antrian 1. Contohnya, aku pilih sesi jam 08.00-12.00, di aplikasi aku dapat antrian nomor 2, tapi aku sampai JIH jam setengah 9 lebih, akhirnya aku dapat nomor antrian 26.


Kalian juga akan ditanya "apakah sudah pernah test/periksa di JIH?". Jika belum, kalian akan disuruh mengisi data diri kalian. Contohnya seperti ini:


Bagi kalian yang sudah punya rekam medis di JIH, kalian tidak perlu mengisi ini.

Keenam, pendaftaran. Setelah selesai mengisi data diri, kita harus menunggu panggilan dari pendaftaran. Sekali panggil bisa 3-5 nomor antrian. Petugas akan memanggil "Pendaftaran GeNose nomor 1,2,3,4, dan 5 silahkan ke pendaftaran". Harus cermat yaaa, karena petugas bukan hanya memanggil yang geNose saja, tapi juga yang PCR, Antigen, atau antibody. Pada bagian pendaftaran yang diserahkan adalah KTP, nomor pendaftaran, dan blanko data diri tadi yang sudah di isi.

Ketujuh, pembayaran. Setelah menyerahkan data ke pendaftaran kita disuruh duduk lagi sampai nama kita dipanggil. Pada bagian pembayaran kita tidak dipanggil nomor, melainkan nama. Contoh, "Pembayaran atas nama Berlian Puji Pangastuti". Biaya test geNose sebesar Rp40.000

Kedelapan, keperawatan. Setelah membayar kita akan dapat kwitansi tanda lunas dan sejenis sticker nama yang berisi data diri, yang langsung diserahkan ke bagian keperawatan. Huhuhu maaf aku ga sempat foto karena keburu mau duduk, takut tempat duduk di dudukin orang. Heheheheh. Soalnya ramai banget.

Kesembilan, pemeriksaan geNose. Nama kita akan dipanggil bersama rombongan yang tadi ketika di pendaftaran. Kita test geNose ga sendiri, tetapi bersama-sama dengan nomor yang tadi di awal di panggil. Tenang aja, pasti akan di jelasin sama perawatnya soal caranya. OIYA! di JIH ini aku ga dapat info soal apa yang harus kita persiapkan sebelum geNose sih. Cuman aku lihat di RS lain, mereka ngasih catatan hal apa aja yang harus kita persiapkan. 1) puasa 30 menit sebelum itu, minum air putih ga papa. 2) mulut dalam keadaan bersih. Meskipun JIH ga ngasih tau soal ini, tapi aku menerapkan ini sebelum pengambilan sampel nafas.

Kesepuluh, pengambilan hasil. Hasil ini bisa diambil di tempat kita tadi ambil nomor antrian. Ga lama kok, 15-30 menit.


Yeeaayy, alhamdulillah aku negative. Aku sempat mau pulang tadi di tengah-tengah lagi antre. Ga tau kenapa yaaa, aku parno banget, takut positive, padahal juga aku ga menunjukkan tanda-tanda, tapi pokoknya tiap test beginian aku selalu takut. Aneh emang.

Jadi, begitulaaaa langkah-langkah yang bisa aku share ke kalian. Semoga bisa dipahami dan membantu.

Sehat Selaaluuuuu kawan-kawan semuaaaa 


Tuesday, February 23, 2021

APAKAH NIAT KITA SUDAH BENAR? Mari Renungkan bersama

Sebagai manusia yang terus berjalan pada garis kehidupannya, tentulah kita memiliki tujuan dari perjalanan yang sedang kita tempuh. Dunia yang kita tinggali ini, tidak lain hanyalah jalan yang harus kita lewati sebelum kita ke tempat yang abadi yaitu akhirat. Namun banyak orang yang menganggap dunia adalah segalanya, menjadikan dunia sebagai tujuan dari hidup yang sangat singkat itu. Akhirat sebagai negeri abadi bagi manusia kelak, justru tidak dipersiapkan oleh manusia itu sendiri. Manusia sibuk dengan rumah sementara mereka yaitu dunia, padahal dunia hanyalah tempat untuk mencari sebanyak mungkin amal dan bekal untuk kehidupan yang layak dan nyaman di akhirat kelak. Dunia menjadi kesempatan bagi hamba Allah untuk mengenali Sang Pencipta dan mendekatkan diri kepadaNya, sambil menunggu saat tiba waktu perjumpaan dengan Tuhan Yang Maha Adil lagi Bijaksana. namun, banyak manusia yang lalai dan lupa diri. 


Manusia dengan banyak goda dan Tipu daya dari syaithon, membuat kita lupa diri dan terjerumus ke dalam perasaan tidak pernah puas sehingga kurang bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan. Rasa tidak puas inilah yang membuat kita menaruh harap lebih pada kehidupan dunia, bahkan sangat banyak di antara manusia yang serakah dan tamak. Manusia telah melupakan Tuhan yang telah memberikan setetes air untuk hidup. Kita menganggap semua yang kita dapatkan, adalah hasil dari kita bekerja dan meniti karier, sehingga semakin tinggi jabatan, semakin tinggi gaji, hidup kita akan bahagia, nyaman, dan damai Karena semua bisa kita dapatkan. Anggapan yang salah dan kita selalu mengaminkan dalam pikiran dan benak kita masing-masing. 

Sangat banyak manusia yang telah merencanakan kehidupannya dengan teliti dan memiliki cita-cita yang tinggi. Sayangnya itu semua hanya berorientasi perihal dunia. Manusia menulis target untuk bisa jadi pengusaha sukses, punya rumah mewah, kuliah di universitas unggulan, mendapat beasiswa penuh, dan lain sebagainya. Sangat jarang orang yang memiliki target untuk mampu menjawab pertanyaan malaikat kubur dengan tepat, tidak kepanasan saat di Padang Mahsyar, bertemu malaikat Ridwan bukan malaikat Malik, dan lain sejenisnya. Itu cukup membuktikan bahwa manusia menjadikan dunia sebagai tujuan dan mengganggap nya sebagai tempat yang terakhir. Cita-cita yang dianggap tinggi oleh masing-masing-masing pribadi ternyata tidak ada, jika hanya tentang dunia. Dari mana tinggi jika di atas dunia masih ada sebuah Negri yang bernama akhirat? Dan banyak manusia yang tidak meminta itu kepada Allah.

Baik, memang benar jika sudah disebutkan saat doa-doa di dalam sholat. Tapi apakah yakin kita bisa memaknainya dengan tepat dan mengharap dengan sebenar-benar pengharapan, apakah sama saat kita meminta untuk dijadikan sebagai pengusaha sukses? Tentu kebanyakan dari kita akan menjawab tidak. Kita hanya membacanya sebagai bacaan dalam sholat, tak lebih dari kebiasaan, bukan sebagai permohonan yang kita haturkan tulus kepada Allah. 

Namun, bukan dunia ataupun akhirat lah tujuan kita. Pelabuhan terakhir kita adalah Allah, Tuhan seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini. Surga dan neraka hanyalah bonus yang diberikan kepada hamba-hamba yang telah berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Lebih dari itu semua, ridlo Allah lah yang paling membahagiakan dan menentramkan hati serta jiwa setiap makhluk yang bernafas. Salah satu sufi perempuan yang bernama Rabiah Al Adawiyah pernah berkata kepada Allah, "jikalau neraka ini penuh dengan tubuhku, aku tak mengapa, asal Engkau (Allah) ridlo". Surga ataupun neraka tak masalah baginya, karena yang terpenting adalah keridloan dari Allah.

Manusia dengan berbagai macam keinginannya yang bersifat duniawi tadi, lantas mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak amal ibadah agar apa yang menjadi cita-citanya dapat dikabulkan oleh Allah. Ia melakukan ibadah tahajud, ibadah dluha, Istiqomah sholat rawatib, karena ia memiliki keinginan kepada Allah untuk diterima jadi PNS, semisal. Ia merasa dirinya sudah melakukan banyak amal ibadah yang membuat ia dekat dengan Allah sehingga Allah mengabulkan permintaannya tadi karena sudah taat. Hal yang seperti ini justru sebenarnya menjadikan cita-cita duniawi sebagai tujuan dan Allah sebagai sarana. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya manusia yang memalingkan diri dari Allah, Tuhannya setelah Allah memberi apa yang manusia itu tadi minta kepadaNya. 

Begitu halus cara syaithon masuk ke dalam rongga hati dan keimanan manusia. Dibuatnya manusia lalai dan memiliki percaya diri yang tinggi untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan dengan amal perbuatan yang sudah ia lakukan. Manusia lalu sombong karena merasa selamat dengan amal perbuatan yang sudah ia lakukan. Hal ini juga mengakibatkan manusia bergantung dan berharap kepada selain Allah. 

Mari bersama meluruskan niat hanya untuk Allah Ta'alaa. Menjadikan Allah sebagai muara segala penghambaan dan pengharapan. Dengan selalu merasa hina dan menyadari bahwa kita semua hanya makhlukNya yang lemah, dan dengan petunjuk serta Hidayah dari Allah, kita akan mendapatkan ridlo dari Allah, Tuhan Penguasa Seluruh Kekuatan. 

Thursday, July 9, 2020

Tiba-tiba asma? How I Fight Asthma, Dan beberapa tips ampuh untuk mengatasi Asma (PART II)

Hai, lanjut lagi yaa jangan bosen-bosen 😄
Yang belum baca PART I nya bisa langsung klik link ini (https://cerminkata-kata.blogspot.com/2020/07/tiba-tiba-asma-how-i-fight-asthma-dan.html)

.....
Benar saja, hingga keesokan harinya aku masih sulit untuk bernafas. Batuk ku semakin tidak terkendali. Akhirnya setelah shubuh aku pergi lagi ke UGD PKU Muhammadiyah Gamping. Di sana aku dinebu lagi. Ada dua dokter jaga UGD yang menanganiku. Mereka juga bertanya hal yang sering ditanyakan, pakah aku punya riwayat asma atau tidak, tentu ku jawab tidak. Aku juga bercerita bahwa tiga bulan terakhir aku sering kena serangan asma bahkan 2-3x dalam seminggu tapi terus saja ku ulur untuk pergi ke Rumah Sakit hingga tak tahan bahkan dalam satu malam aku bisa ke UGD 2x. Lalu dokter tersebut menyarankan untuk periksa ke dokter spesialis paru-paru, pertama untuk memastikan apakah ini benar-benar asma atau ada penyakit pernafasan lainnya, kedua, kalau memang asma supaya diberi obat hisap untuk kontroler serangan asmanya. Aku sangat menyetujui saran dokter. 

Aku pulang tidak membawa obat dari mereka, aku disuruh melanjutkan obat dari AMC. Semua obat yang diberikan oleh dokter AMC aku minum lagi kecuali obat salbutamol 4mg aku ganti dengan 2mg. Alhamdulillah aku bisa kembali bernafas normal. Aku juga semakin yakin bahwa dosis 4mg terlalu tinggi untukku makanya aku semakin sesak nafas setelah minum itu. 

Aku langsung daftar dokter spesialis paru-paru di PKU Muhammadiyah Gamping, ternyata semuanya penuh. Masa pandemi ini pasien setiap poli dibatasi. Aku baru kebagian paling cepat tanggal 5 Juni. Masih lama dan aku cuman bisa berharap semoga tidak kambuh lagi sampai tanggal 5 Juni 2020.
Allah merencanakan hal lain, sebelum tanggal 5 Juni aku kambuh lagi. Aku mengulur waktu dengan melakukan tips tadi hingga keesokan harinya karena mau sekalian ke puskesmas untuk minta rujukan periksa ke dokter spesialis paru-paru, tidak harus di PKU Muhammadiyah Gmaping karena baru dapat periksa tanggal 5 Juni.

Keesokan hari tanggal 28 Mei 2020 aku pergi ke Puskesmas Wirobrajan, aku langsung menceritakan saran dari dokter UGD kemarin, dan meminta rujukan. Kebetulan hari itu ada dokter spesialis paru-paru yang praktek, yaitu PKU Muhammadiyah Jogja/Kota. Aku langsung setuju untuk dirujuk di sana. Dan aku langsung mendaftar, takut keburu penuh kuotanya seperti di PKU Muhammadiyah Gamping. Setelah ku telepon pihak Rumah Sakit, Alhamdulillah masih ada kuotanya, jadi aku bisa periksa hari itu juga. 

Sore hari pukul 16.00, tanggal 28 Mei 2020 aku periksa ke dokter spesialis paru-paru di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dapet antrian nomor 26, aku pake ASKES bukan pasien umum. Aku ditangani oleh Dokter Ardorisye Saptaty F, DR, SP.P. Dokter nya sabar banget, mau dengerin cerita ku dari awal gimana aku kena tanda² asma. Dokter nya juga lucu, asik, ga spaneng banget pokoknya. Aku juga ditanya-tanya "dadanya berat ga? Berat badannya turun ga? Pake demam ga?" Aku jawab "engga", aku emang engga pernah demam atau flu, berat badan ku biasa aja ga turun ga naik, Dada ku ga berat cuman nafas ku aja yang berat. Terus aku disuruh tiduran, aku diperiksa sama dokter, dokter pun bilang "iya ini, pantesan kamu susah nafas, buat nafas ga enak, ini ada bunyinya, ini asma ini". Dokter juga bilang kalau aku bisa sembuh, soalnya asma ku ini bukan genetik. Terus Dokter bilang bakal ngasih aku obat hisap dan rutin kontrol tiap bulan. Aku dikasih dua obat, obat hisap sama obat racik. 
 
                                      Packaging Kradus
 


                                                     Obat Sebelum di buka (tutp tabung)
 

Obat Hisap tanpa tutup

 
                                          Obat Racikan

Obat hisap ini disuruh minum rutin tiap hari dua kali sehari, masing-masing dua kali hisap, walaupun aku ga kambuh. Cara menggunakan alat ini kalian bakal diajarin secara langsung di apotek. Setelah menghisap harus segera kumur-kumur agar serbuk-serbuk obat ini tidak menempel di mulut karena bisa sariawan, setelah kumur segera minum air putih (utamakan hangat) untuk menghilangkan sisa-sisa yang menempel di tenggorokan. Pastikan juga cara mulut menghisap juga harus benar, obat ini ada rasanya sebenernya, kalo setelah menghisap kalian ga merasakan apa-apa berarti ada yang salah dengan cara menghisapmu. Janagn diulangi lagi, perbaiki aja untuk hisapan selanjutnya.

Sedangkan obat yang racik, aku disuruh minum kalau asma, radang, atau batuk ku kambuh. Alhamdulillah aku pasien ASKES/BPJS seluruh obat dan kontrol tiap bulan ditanggung semua sama BPJS, kalau ga di tanggung BPJS kata dokternya obat hisapnya aja bisa sampe 750.000. 
Aku juga disuruh nurunin berat badan jadi 60/61 KG aja, sekarang aku 64 KG. Aku juga disuruh olahraga. Aku kontrol lagi besok tanggal 27 Juni 2020.

Aku selama satu bulan sampe 27 Juni 2020 ga pernah kambuh asma ku, Alhamdulillah. Aku udah coba dengan minum es, pakai AC atau kipas angin, ke tempat yang berdebu, itu semua eksperimen aja sih, (jangan ditiru yaaa gaes. Wkwkwk). Bahkan aku juga ga pernah ngerasain nafas ku berat. Aku juga ga flu, pilek, bahkan batuk. Intinya, aku ga ada keluhan sama sekali. 

Lalu pada tanggal 27 Juni 2020 aku periksa ke dua, atau kontrol pertama. Kata dokter, aku sebenarnya udah bagus, tapi tetep dirutinkan dulu obatnya dan dengan dosis yang sama. Jadi emang untuk pengobatan pertama itu dua sampai tiga bulan, karena aku udah baik, ga lagi ada keluhan, aku mungkin dua bulan aja udah bisa diturunin dosisnya. Yang awalnya dua kali hisap dua kali sehari, besok turun jadi satu kali hisap dua kali sehari. Nah yang satu kali hisap dua kali sehari ini bakal dirutinin juga dua sampai tiga bulan (jadi bulan ke tiga sampai bulan ke lima). Kalau udah membaik lagi, nanti dosisnya dikurangin, yang awalnya 120 jadi 80. Nah, pengobatan ini akan rutin sedikitnya 8 bulan. Kata dokter, asma itu tidak akan sembuh, obat hanya sebagai pengontrol serangan Asma tersebut, something that we can do adalah kita menghindari pemicunya, seperti debu, dingin, dll (kalian kira-kira sendiri apa pemicu nya, setiap orang beda-beda).

Kontrol pertama ini Aku cuman dikasih lagi obat hisap rutinnya dan masih dipakai dua kali hisap dua kali sehari, kalau obat racikannya ga dikasih karenaa aku masih punya banyak. Dan aku akan kontrol 1 bulan lagi, tanggal 28 Juli 2020. Aku akan kontrol terus sampai setidaknya 8 bulan berturut-turut.

Segala puji bagi Allah, aku bersyukur, sudah tidak merasa berat dalam bernafas, aku nyaman, dan aku bisa normal. Aku bisa merasakan oksigen yang diberikan Allah di setiap sudut muka bumi ini tanpa alat bantu pernafasan. Intinya, selalu banyak hal yang bisa kita syukuri, tidak ada alasan yang bisa ita jadikan untuk kufur ni’mat. Apapun yang diberikan Allah pasti mengandung makna dan tujuan. Kalian jaga kesehatan yaaa 😍 see you, aku akan share lagi kisah lanjutan ku kalau di tengah jalan sesuatu yang berbeda terjadi.
--------------------------------------------------------------------------------
Hi, my Name Berlian. Thanks to all of you for reading my Blog. I hope you will find good lessons. If you have the same experience, would you mind sharing with me? Please contact me in (https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html), and I will faithfully to hearing from you, and we could learn together 😍😇

Tiba-tiba Asma? How I Fight Asthma, Dan beberapa tips ampuh untuk mengatasi asma (PART I)

Assalamualaikum kalian 💕💓

Apa kabar? Semoga kalian sehat sehat yaa, lahir dan batinnya
Kali ini aku mau cerita pengalaman pribadi ku soal sakit asma. langsung aja yuk simak ceritaku, baca sampai akhir yaaa.. semoga bermanfaat 😇

Sebenarnya darikecil aku ga pernah kena sakit soal pernafasan. Jadi waktu itu berawal dari sekitar tahun 2018, H-1 Hari raya idul Fitri kepala ku sakit banget, aku batuk, dan nafasku agak berat. Bahkan bunyinya “ngik”, Ibu ku khawatir karena aku ga biasanya kalo sakit begini. Aku di suruh berjemur sama ibu ku, aku juga udah minum obat, tapi tetap aja ga ada perubahan. Nafasku tetap berat. 

Sore hari kahirnya aku dibawa ke UGD RSI Hidayatullah Yogyakarta. Aku diperiksa paru-parunya, lalu dokter menanyakan, apakah aku punya riwayat Asma atau tidak, ku jawab tidak dan ku susul cerita bahwa ini pertama kalinya. Lalu dokter menyarankan ku untuk di uap/ di nebu. Aku mau saja, yang penting aku bisa bernafas dengan normal. Saat di nebu banyak cairan putih bening yang mengalir begitu saja, cairan itu seperti kalau menangis, lalu keluar ingus dari hidung, atpi itu berwarna putih. Dan pada saat di nebu aku juga sempat merasakan titik di mana aku tidak bisa bernafas sama sekali, tapi itu hanya sebentar saja, lalu rasanya plong, lendir-lendir yang ada di paru-paru mencair dan keluar dari hidung tadi. Aku sangat lega setelah di nebu. Dokter memberiku obat untuk sesak nafasku dan obat untuk radang serta batuk. 

Setelah itu aku sembuh dan tidak pernah merasakan keluhan pernafasan apaun, hingga khirnya sekitar awal pertengahan tahun 2019 itu muncul lagi. Waktu itu aku flu, pilek, cumleng. Ibuku menyuruh kakaku, mba rima, untuk membelikan obat flu. Mba rima itu dulu pernah sekolah farmasi, jadi dia sedikit banyak tahu tentang obat. Ketika itu aku bukan dibelikan obat yang biasanya kita kenal. Dia memberiku obat “Intunal”. Malam itu entah kenapa aku ragu untuk meminumnya, baru kali itu aku membaca semua tulisan yang ada di kemasan obat itu. Aku sangat ragu, enggan meminumnya. Lalu ibuku dengan nada agak tinggi menyuruhku untuk meminumnya.

Setelah minum obat itu, aku bisa tidur. Keesokan harinya, flu ku sembuh tak berbekas, namun aku tidak bisa bernafas. Pusing, pilek, mata berair, semua itu sembuh total, tapi pernafasanku tidak normal. Entah mengapa bisa begitu. Aku memaksakan untuk tetap berangkat kuliah, aku ada kelas dari jam 7 pagi sampai jam setengah 1 siang. Tidak sampai jam setengah 1 siang, aku memutuskan untuk pulang. Aku sudah tidak tahan. Aku tidak nyaman, saat suasana kelas hening, tarikan nafas ku terdengar orang orang lain dan bunyinya “ngik”, di sisi lain aku juga kesulitan bernafas dan itu mengganggu konsentrasi belajarku. Cuman ga bisa nafas itu aja, badan ku baik-baik aja, aku ga pusing, ga demam, ga flu.

Sesampainya di rumah, bapaku tau kalau aku sakit tapi bapak mau bawa aku ke UGD lagi kalau Ibuku udah pulang. Aku harus menunggu sekitar 3 jam. Aku sekarat. Aku seperti ikan jauh dari air. Aku berusaha untuk tidur, tapi tetap saja tidak bisa. Aku atur posisi berdiri, sandaran, tegak, tiduran, miring, mati gaya aku, semua tidak membuat kesulitan berhafas ini menjadi reda. 
Setelah Ibu ku pulang, aku langsung di bawa ke IGD AMC Yogyakarta. Setelah diperiksa, lagi-lagi aku ditanya, apakah punya riwayat Asma atau tidak, jelas ku jawab tidak dan ku bercerita kejadian 1 tahun yang lalu sebelum hari raya Idul fitri. Aku juga bercerita tentang hari sebelumnya di mana aku flu lalu minum obat intunal. Dokter melihat obat intunal yang aku bawa. Dokter juga menyuruh perawat untuk memberika nebu padaku. Di tengah-tengah proses nebu, dokter memberitahu bahwa ada ingredients dalam obat ini yang tidak cocok untukku, aku salah obat. Ternyata sifat keragu-raguanku semalam sebelum minum obat terbukti. Lalu akibatnya menyempitkan saluran pernafasanku. Itu sebabnya aku ga bisa nafas. 

Dokter memberiku obat sesak nafas, salbutamol 2mg itu wajib, dan obat untuk radang dan batuk. Dalam waktu kurang dari tiga hari aku bisa bernafas sangat normal. Dari sinilah serangan asma ku dalam setahun sangat sering dan mengganggu. Bahkan aku menjadi sangat sensitif, sedikit minum es saja, aku langsung tidak bisa bernafas. Sangat mengganggu. Sedikit kena debu aja udah langsung bereaksi. Ga nyaman banget pokoknya. Tapi ga mesti juga, kadang aku minum es/kena debu/dingin dikit aja udah langsung sesak, tapi kadang juga minum es/kena debu/dingin banyak-banyak aja aku ga papa. 

Kalau dihitung paling engga aku bisa kena asma sebulan sekali. Gila nggak buat aku yang ga punya riwayat asma sama sekali.  Itu sangat mengganggu banget, di tubuh ga nyaman di dompet juga ga nyaman. Setiap kali aku kena asma pertolongan pertama ku minum obat yang pernah dikasih dokter waktu terakhir kali aku kena. Obat dari dokter aku sisihkan dikit, jadi kalau sewaktu-waktu aku kena asma aku minum obat itu dulu. Beberapa kali itu manjur, tapi ada juga yang engga. Kalau engga mereda aku pasti ke UGD untuk minta di nebu.

Tujuan UGD ku juga berbeda-beda, ga pasti di rumah sakit itu aja. Aku ke UGD PKU Muhammadiyah Gamping, UGD RSI Hidayatullah, IGD AMC, UGD RS Gramedika, dan Klinik Pratama UIN Sunan Kalijaga. Dampak yang aku rasakan juga berbeda-beda. Mostly aku paling cocok obatnya di PKU Muhammadiyah Gamping dan RSI Hidayatullah. Setelah dinebu aku langsung reda dan nyaman untuk bernafas. Obat-obat yang diberikan dari mereka juga sangat efektif. Tidak perlu waktu lama dan obat banyak untuk aku benar-benar sembuh jika dari mereka. Kalau masalah harga lebih terjangkau di Klinik Pratam UIN Sunan Kalijaga, cuman sekitar 86 ribu sudah dapat nebu dan obat-obatnya. Yang paling mahal itu di RS Gramedika, sekitar 380 ribu, padahal aku bawa alat hirupnya. Kalau di PKU Muhammadiyah Gamping, AMC, dan RSI Hidayatullah aku mengeluarkan uang sekitar 210-250 ribu di sana.

Asma itu tidak bisa diobati, yang bisa kita lakukan adalah mencegah dengan menghindari pemicunya. aku selalu berusaha untuk meneliti apa pemicunya. Seperti yang sudah ku katakan di atas, itu semua ga menentu, kadang dikit aja langsung kena, kadang banyakpun ga kena. Aku pernah juga merasa salah satu pemicunya adalah gula. Kita pasti sering beli es teh, juz, tai tea, atau minuman apapun di luar yang kita ga tau mereka gunakan gula asli atau tidak. Soalnya aku pernah beli teh hangat pakai gula, hangat loh padahal bukan es, langsung malemnya aku sesak. Ga nyaman banget. Aku juga pernah ga sengaja nelan air saat renang, langsung aku sesak. Se-sensitif itu.

Ohiya, sejak tahun lalu aku mulai sering kena serangan asma ini, aku ga pernah lagi sakit Flu. Allah Maha Adil. Aku ga bisa bayangin kalo flu bersamaan sama Asma. Flu kan pasti hidungnya kesumbat, ketka hidung kita kesumbat padahal kita lagi asma itu pasti rasanya ga enak banget, makin kita ga bisa nafas. Kalo kita menghirupnya lewat mulut, pasti tarikan nafas akan makin dalam karena kita asma juga, bakteri atau kotoran yang masuk akan semakin banyak karena kalau lewat mulut tidak ada penyaringnya, kalau lewat hidung ada penyaringnya yaitu bulu hidung. Ketika bakteri atau kotoran udah masuk, dengan keadaan saluran pernafasan yang sangat sensitif, itu akan memperparah keadaan. Subhanallah banget kan. Allah Maha Adil.

Hingga akhirnya serangan asmaku tidak terkendali. Apalagi masa Pandemi COVID-19 ini, aku berusaha keras melawan serangan ini agar aku tidak pergi ke Rumah Sakit. Tips ampuh untuk melawan asma yang bisa ku lakukan adalah jelas yang pertama aku berusaha sekuat mungkin menghindari pemicunya. Kedua, minum obat yang dulu pernah dikasih dokter. Ketiga, kalau aku sudah merasa nafas ku berat, aku minum ramuan jahe, kunyit, dan sereh direbus, meskipun sudah mendidih tunggu sampai airnya berkurang, lalu tuangkan ke dalam gelas (tidak perlu disaring, biarkan jahe, kunyit, dan sereh ikut masuk ke dalam gelas), minum selagi masih panas, minumnya pelan-pelan aja, dinikmati aja. Setelah minum itu aku mereda. Keempat, aku minum salbutamol 2mg. Kelima, sering berjemur dari jam 8 sampai jam 9 pagi. Keenam, sabar dan ikhlas, jangan mengeluh, positif thinking sama Allah, mungkin Allah sedang menegur atau menghapus dosa-dosa kita.

Ingat ya, tips yang aku bagi di atas tadi bukan untuk menyembuhkan, itu untuk mengulur waktu aja sebenarnya, karena sekarang lagi pandemi, semisal kalian lagi jauh dari rumah sakit, kalian bisa melakukan tips itu, semisal juga kalian lagi tidak ada uang untuk nebu di Rumah Sakit, dll.

Suatu saat aku udah bener-bener ga kuat. Aku udah melakukan semua tips itu tadi, tapi akhirnya aku tetap tidak mereda. Siang itu aku dibawa ke Klinik deket rumah yang menyediakan Nebu, karena masih agak khawatir kalau ke rumah sakit,palagi ini sesak nafas, salah satu tanda orang terjangkit Virus Corona. Ternyata di sana saat pandemi begini tidak melayani nebulizer. Lalu aku diantar Ibuku ke IGD AMC, di sana seperti biasa aku mendapat perawatan berupa nabulizer dan obat-obatan, ada yang berbeda karena salbutamol yang diberikan bukan lagi 2mg tetapi 4mg. Agak mereda, tapi itu hanya sebentar saja. Sepulang dari IGD aku minum obat dengan nafas yang masih berat. 

                       LANJUT PART II yaaa.....

Tuesday, July 7, 2020

Mengeja Kehilangan

Mengelus dada
Mengeja kehilangan di bawah sinar senja 
yang begitu dikara

Menutup Mata
Oh syukurlah, pada kelopak mata
bukan lagi kau yang bertahta
Sudah tak ada lagi air mata
Sudah tak ada lagi luka
Aku harus baik-baik saja


Tuesday, May 5, 2020

Belajar Bersungguh-sungguh : Hal-hal Yang Sering Merusak Mood Berusaha dan Cara Mengatasinya


Banyak cita-cita yang udah digantungkan setinggi langit
Banyak keinginan dan harapan yang harus diperjuangkan
Tapi, masih gini-gini aja usahanya

Sadar ga siii?

Kita tuh terlalu berlalu banyak berkhayal andai mimpi itu terwujud, dan akhirnya membuat kita lupa untuk fokus terhadap usaha.

Kita banyak membuang waktu untuk mengumpulkan semangat, menyusun strategi, search and scroll-scroll di media sosial buat mencari inspirasi, dan ketika semua itu (semangat, Strategi, inspirasi) udah didapat, kita terlalu asyik, akhirnya kita cuman menunda-nunda  dan ga segera melakukan usaha.

Kita terlalu banyak mikir yang sebenarnya belum terjadi. Setuju sih kalau kita emang harus memikirkan segala hal secara matang terutama bagaimana mengurangi resiko. Tapiiii gaes, seringnya kita tuh mikir yang membuat kita khawatir, takut, karena kita belum bisa bijak dalam mengatasi perasaan ketika memikirkan resiko atau mikirin apa yang akan terjadi selanjutnya. Pliiisss kita harus stop kayak gitu, kita harus gerak cepat, jangan kebanyakan mikir. Coba dilakuin dulu, baru dipikir sambil jalan. Dikebanyakan hal, orang-orang berhasil dengan cara itu. Karena mereka ga terjebak di pikiran mereka sendiri, ketakutan mereka, kekhawatiran mereka atas hal yang belum tentu terjadi. Jangan sampai kita membuang-buang waktu untuk hal yang di luar kendali kita, untuk hal yang belum terjadi. Kita bisa menggunakan waktu itu untuk melakukan banyak hal, berusaha, dan berjuang, sehingga kita bisa membuat sesuatu yang baik terjadi, dan tidak membiarkan hal-hal buruk terjadi.

Kita udah nyerah duluan. Sebenarnya ini masih nyambung dengan sikap kita yang kebanyakan mikir, dalam otak kita jadi penuh dan diisi dengan kekhawatiran dan ketakutan, intinya negativity. Lalu kita pesimis dan ga berani melangkah maju dan akhirnya di otak kita ada pikiran "aku ga bisa, ga bakal bisa aku kuliah di sana saingannya ketat, udah lah ga mungkin juga aku bisa ketrima kerja di sana, dll". Kelaarr kalo kita punya pikiran yang kayak gitu. Belum melakukan apa-apa kita udah  kalah karena pikiran kita sendiri yang kita ga mampu mengatur nya untuk selalu positif thinking.

"Aku sadar diri kok" ,, ini salah satu ucapan yang sering banget diucapin buat pembenaran ketika nyerah. Masih nyambung sama yang tadi, kita kalah dan gagal sebelum mencoba apa-apa dan dengan alasan kalo "orang kayak aku mana bisa ke sana, aku sadar diri aku ga punya apa-apa aku ga mungkin ke sana, dll". Yook kita ubah pola pikir kita, jangan berpikir kita sadar diri yaudah mundur aja, kita harus berpikir kita sadar diri berarti kita harus berusaha lebih, kita harus berjuang lebih keras, kita harus memantaskan diri.

Malas, Penyakit semua orang. Menurut ku, di dunia ini setiap orang punya rasa malas, yang membedakan adalah kadar kemalasan orang dan kapan ia menggunakan rasa malasnya. Tapi yang namanya penyakit yaa tetep bahaya. Jangan biarin rasa malas menahan kita dari bertindak. Sikap yang menjadi obat dari malas ini adalah Disiplin. Kita harus punya timeline untuk setiap usaha kita, supaya tidak kewalahan dan keteteran, di sisi lain itu berguna agar kita selalu semangat untuk mendapatkan progres yang lebih baik. Dengan kita memiliki timeline atau patokan, kita seharusnya bisa semangat dalam berusaha, kita ga lagi menunda-nunda dan bermalas-malasan, karena kalo sampai kita malas dan berujung tertunda nya pekerjaan itu akan memperburuk usaha dan mempengaruhi hal yang akan kita lakukan ke depannya. Tanamkan mindset itu di otak kita. Dan ketika mulai capek atau malas, kita bisa menyemangati diri kita sendiri dengan mengingat cita-cita yang akan kita capai, kita bisa mengingat alasan kalo kita udah berjuang sejauh ini. Karena biasanya, ketika udah mau sampai (tercapai), perasaan ingin menyerah dan ingin berhenti itu selalu ada, padahal sebenarnya dikit lagi mau sampai, jangan sampai hal itu terjadi, kita harus terus semangat dan melangkah maju.

Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk terus belajar bersungguh-sungguh demi mencapai cita-cita dan harapan. Di antara hal yang disebutkan di atas tadi, satu hal yang sering membuat kita berhenti berjuang adalah pikiran-pikiran yang ga penting, ketakutan-ketakutan yang ga perlu ditakutkan, kekhawatiran-kekhawatiran yang ga perlu dikhawatirkan, yang berasal dari kita sendiri. Lalu membuat kita berhenti, menyerah, dan akhirnya kita kalah. Kata-kata bijak menggambarkan nya dengan "besi tidak akan hancur kecuali dengan karatnya sendiri, manusia tidak akan hancur kecuali karena pikirannya sendiri".

Kita harus selalu semangat dalam bersungguh-sungguh. Kita bisa berangkat dari kesadaran bahwa kita harus berkorban banyak dan berjuang lebih untuk cita-cita yang besar.

Jangan pernah menyerah yaaa, apapun cita-cita, keinginan, dan harapan, percayalah tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berjuang untuk itu. Jangan lupa untuk libatkan Tuhan dalam setiap langkah dan usaha yang telah kita lakukan.

"Salah satu bentuk adil terhadap diri sendiri adalah tidak membiarkan nya menyerah dan putus asa, karena ada cita-cita dan harapan yang harus diperjuangkan" -Pangastuti Berlian

--------------------------------------------------------------------------------
Hai, my Name Berlian. Thanks to all of you for reading my Blog. I hope you will find good lessons. If you have the same experience, would you mind sharing with me? Please contact me in (https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1), and I will faithfully to hearing from you, and we could learn together 😍😇

Monday, May 4, 2020

Coronavirus Menguji Kemanusiaan, Al-Qur'an Memberi Solusi

Akhir tahun 2019, di Wuhan, Cina, telah menyebar virus yang akhirnya diumumkan oleh WHO sebagai pandemi, yaitu wabah Virus Corona atau COVID19. Saat ini pertanggal 4 Mei 2020 sudah lebih dari 185 negara terinfeksi virus ini, dan sekitar 250.000 orang meninggal dunia diakibatkan oleh virus ini (https://www.bbc.com/news/world-51235105). Virus ini menyebar dengan sangat cepat di seluruh belahan dunia dan tingkat kematian disebabkan olehnya terus meningkat. 

Di Indonesia, virus ini mulai terkonfirmasi masuk ke Indonesia sekitar awal Bulan Maret. Dua warga berasal dari Depok dinyatakan positif sejak awal Maret lalu. Dan hal tersebut merupakan awal babak baru penyebaran virus ini di Indonesia. Sampai saat ini pertanggal 4 Mei 2020, sudah lebih dari 11.500 orang positif COVID19. Setiap hari jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID19 terus meningkat. 

Pemerintah cukup tanggap dalam melakukan upaya-upaya demi mencegah penyebaran virus ini. Sejak awal terkonfirmasi bahwa Indonesia sudah ada dua orang yang positif COVID19, pemerintah langsung menerapkan Social Distancing. Hal tersebut di antaranya menyebabkan banyak pendidikan formal maupun non formal mengubah sistem pengajaran dengan sistem online, banyak sektor-sektor usaha yang harus tutup dan akibatnya banyak karyawan yang harus dirumahkan, tempat-tempat ibadah sepi karena semua orang tidak boleh beribadah secara jama'ah di tempat ibadah. Itu semua dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID19.

Banyak orang panik dan takut akan terjangkit virus yang belum ditemukan obat secara pasti. Ketakutan orang-orang justru membuat keadaan semakin rumit, para jenazah korban COVID19 banyak yang ditolak untuk dimakamkan di dekat pemukiman warga, mereka takut akan tertular. Di sini lah rasa kemanusiaan sedang diuji. Mereka para korban COVID19 juga manusia yang harus ditunaikan haknya bahkan saat nyawa mereka sudah tiada. 

Tak sedikit orang kelaparan dan kekurangan, mereka tidak memiliki pemasukan dan pendapatan karena anjloknya ekonomi. Ini mengakibatkan tindakan kriminal meningkat. Banyak pencurian, perampokan yang berujung pembunuhan dan mencelakakan orang lain. Mereka rela mengkebiri kemanusiaan mereka demi sesuap nasi. 

Kondisi seperti ini memang sulit, namun sebagai umat beragama, khususnya Muslim, maka sepatutnya kita pahami sebagai ujian sehingga kita harus sabar dalam menghadapinya sehingga kelak Allah akan memberikan kabar gembira, seperti janji Allah dalam QS al-Baqarah ayat 155:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ 

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

Bukan hanya sabar saja yang ditawarkan al-Qur'an  dalam menghadapi pandemi ini, tolong menolong dan juga nilai Humanity diajarkan al-Qur'an sebagai upaya menumbuhkan rasa kemanusiaan di tengah situasi seperti ini. al-Qur'an hadir memberikan sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi. 

al-Qur'an mengajarkan manusia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan ketika hidup di dunia ini tanpa memandang latar belakang, suku, ras , status sosial, dan agamanya. Di situasi seperti ini kita harus tolong menolong dengan mereka yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang nya, kita harus berbuat adil kepada mereka, bukan hanya kepada sesama agama, suku, ras saja, tetapi kepada seluruh umat manusia. 

al-Qur'an juga melarang manusia untuk merampas hak orang lain dengan mencuri atau merampok misalnya, dengan tidak menerima jenazah korban COVID19 maka termasuk orang yang tidak menunaikan hak orang lain di akhir hayatnya. Allah berfirman dalam QS an-Nisa ayat 29:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."

Pada situasi sulit seperti sekarang, di mana banyak orang kekurangan makanan dan harta karena tidak adanya pemasukan, maka sebaiknya sebagai sesama manusia hendaknya saling tolong menolong. al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk saling jamin-menjamin, tanggung-menanggung di antara mereka. Semua itu bertujuan untuk kemaslahatan seluruh manusia sehingga tercipta hidup damai, aman, tentram, dan saling melindungi dalam melawan pandemi ini. 

Dalam sebuah hadits yang Diriwayatkan dari Musadad, diriwayatkan dari Mu’tamar, dari Anas. Anas berkata: Rasulullah bersabda: Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Anas berkata: Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah 
bentuk bantuanmu kepadanya"

Sunday, May 3, 2020

Kesombongan Kecil, Menghancurkan Usaha Besar

Udah berjuang mati-matian, eh malah gagal
Udah hampir sampai, eh malah ga kesampaian
Gara-gara sikap kita yang lalai karena sombong


Kita lagi pingin sesuatu, terus kita ceritain ke orang lain soal keinginan kita, kita cerita juga ke mereka tentang usaha apa yang udah kita lakuin buat mencapai keinginan itu. Tapi sering nya malah justru ga kesampaian?

Kalau habis cerita k orang tentang perjuangan apa yang udah dilakuin sebelum kesampaian, entah kenapa habis itu  pasti berhenti, ga ngelanjutin, ga bertahan lagi, entah timbul rasa males, ga minat lagi, menunda-nunda, dll, dan akhirnya ga lanjut padahal keinginan itu belum kesampaian.

Iyaaa, emang rasanya pingin cerita ke orang lain kalo diri kita udah usaha, pingin cerita ke orang tua, saudara, temen kalo kita udah ada perkembangan usahanya, TAPI seringnya semua itu tercampur dengan kesombongan yang ada di dalam diri kita. Kita bangga sama diri kita sendiri karena udah berusaha dan berjuang (yaaa walaupun belum kesampaian). Kita awalnya cuman mau cerita aja, tapi begitu tau orang lain belum berusaha apa-apa akhirnya kita jd sombong deh, bangga sama diri sendiri karena udah berusaha, dan akhirnya menyepelekan, meremehkan orang lain, "aku udah ikut bimbel buat persiapan UN, aku pulang malem terus buat belajar di bimbel, bimbel ku mahal tp bagus, dll", padahal ga ada orng nnya soal persiapan UN dia, tp dia nyerocos cerita ke orang karena bangga dia   udah usaha lebih, dia bisa bayar bimbel sedangkan temen² nya ga bisa bayar. Ini nih sombong atas usaha yg udah dilakuinnya, cerita-cerita ke orang lain kalo dirinya bisa berjuang dgn effort yg lebih dibandingkan orang lain.

Tapi lain cerita lagi yaa kalo orang lain nnya. Semisal orang lain tanya tntng usaha kita, perkembangan kita, yaaa baru kita jawab kita udh usaha apa aja, dan gimana-gimana nya sekalian juga minta saran. kalo orang lain ngeremehin kita, yaa kita harus melindungi diri dengan ngejelasin. Tapi kalo aku sih lebih setuju ketika d remehin orang, senyumin aja :)) dan jadikan itu cambuk penyemangat buat ngebuktiin ke mereka kalo KITA BISA, bales aja dengan buktiin kalo kita berhasil, ga perlu bales waktu kita lg proses usaha, semisal dengan ngomong, "eh asal km tau yaaa aku udh ke sana ke sini buat persiapan study abroad",

Lebih baik bales nya besok kalo kita udah berhasil, kita tunjukin ke mereka yg ngeremehin kalo kita berhasil dan sukses dengan perjuangan yg udh kita lalui. Karena seringnya, kalo masih proses usaha gitu terus kita tunjukin k orang lain, yaaa ujung-ujungnya juga bakal sombong juga. Nah sombong ini nih, penyakit hati yang gampang banget masuk ke hati kita. Akhirnya kalo udah sombong, rusak semua usaha and amal kita yang bisa menghambat jalan kita menuju apa yang sedang kita usahakan. Kesombongan kecil, Menghancurkan Usaha Besar.


Jadi, alangkah lebih baik kalo kita menghindari hal itu. Kita boleh cerita ke orang lain buat minta nasehat and saran dari mereka. Jangan sampai niat kita salah yaaa, cerita ke orang lain cuman pingin pamer apa yang udah kita usahain, cuman pingin pamer kita udah sampe mana usahanya, yang akhirnya bikin kita malah sombong and ngerendahin orang lain.

Percaya deh, bakal lebih lega kalau kita berhasil, nah terus kita bisa sharing (sharing nya niat berbagi pengalaman loh yaa bukan buat sombong atas pencapaian kita) ke semua orang tentang perjuangan apa yang udah kita lakuin buat mencapai cita-cita or kesuksesan tadi, dan akhirnya semua orang bisa belajar dari manis pahit yang udah kita lalui selama berjuang itu. Dan kita bisa dapet nilai plus karena bisa bermanfaat bagi orang lain.

--------------------------------------------------------------------------------
Hai, my Name Berlian. Thanks to all of you for reading my Blog. I hope you will find good lessons. If you have the same experience, would you mind sharing with me? Please contact me (https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1), and I will faithfully to hearing from you, and we could learn together 😍😇

Friday, May 1, 2020

Ramadhan 2020 M / 1441 H in Pandemic COVID19

Alhamdulillah 'ala kulli chal
Masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berjumpa dengan ramadhan tahun ini
Meskipun keadaan sangat, sangat berbeda
Ga ada tarawih d masjid, ga ada takjilan, ga ada bukber, ga ada shubuh berjamaah, ga ada takbiran, ga ada sholat idul Fitri, ga ada mudik, ga ada lebaran d kampung
Pokoknya #dirumahAja

Semoga virus Corona ini emng jd detoksifikasi buat dunia ini, jadi pelajaran yang berharga buat manusia, dan kita bisa jadi manusia yang menjaga alam lebih baik lagi, bisa adil terhadap lingkungan, menjaga dan melestarikan apa yang udah Allah anugerah kan buat kita makhluk di bumi.

Bagaimana kabar kalian?
(Share cerita kalian d komentar yaa, atao ga bisa contact Aku https://cerminkata-kata.blogspot.com/p/contact-us.html?m=1, kita belajar sama² 💞🤗)


Kaloo aku, Hohoho
Aku nikmati aja sih,
Padahal aku orng yg bukan type diem d rumah, tp dalam keadaan gini aku ga stress, aku biasa aja, bosen emng ada tp yaaa ga sampe ribut, pusing musti keluar,
Aku cuman pingin baanget bisa kuliah normal, and bisa ngaji d pondok

Aku juga bersyukur,
Dengan keadaan begini, aku bisa perlahan memperbaiki apa yg belum diperbaiki,
Dalam masa gini jadi bahan renungan banget, kita ga bisa diem and stuck gitu aja, kita perlu terus bergerak bahkan saat dunia sedang lumpuh.
Dunia sedang lumpuh aja kita harus tetap bergerak, apalagi kalo dunia berjalan normal, harusnya kita lebih banyak bergerak dan berjalan maju.
Hal yg aku syukuri banget juga, orang tua ku PNS, walaupun ga kerja kayak biasanya, masih ada pemasukan. Masih bisa makan dan beli barang kebutuhan. Dan imbas nya juga ke aku yaaa uang saku ku masih ada, walaupun ga aku ambil semua.

Semoga pandemi ini segera berlalu, umat manusia bisa menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Kami bisa beribadah dengan cara masing², bekerja, sekolah, ngaji, dll.

Banyak hal yang aku sedang berusaha memperbaiki nya,
Salah satu nya, adalah hafalan ku. Aku punya target selama pandemi ini minimal lancar semuanya, bisa di simak,

Hal lain yg aku perbaiki adalah pola makan ku juga, aku pingin kurus :') 50 kg laaah. Hehe, dan juga sehat. Aamiin
Aku juga lagi berusaha banyak membaca, Alhamdulillah Ibu Kmrn beliin aku 8 buku, yaa walaupun cuman 2 buku yg tentang psikologi, yang 6 buku tentang kajian tafsir and keislaman. Ga ada novelnya, hehe. Ga papa, yang penting ada buku. Itu juga buat aku belajar, aku udh memasuki semester yg ga ada waktu lg buat main², orng kayak aku perlu effort lebih buat survive di jurusan ini, dan biar aku bisa lulus cepet, dan aku bisa k Psikologi. Aamiin semoga masih ada umur.

Hal lain yg aku berusaha perbaiki itu, keuangan ku. Huhu sedih banget kalo Inget masalah uang yaAllah. Nyesel banget dulu kenapa boros banget dan malah buat beli hal² yang ga bermanfaat. Beli hal² yg cepet habis. Aku boros banget soal makan and nonton, sumpiiill itu parah banget sih borosnya. Dan itu semua ga ada manfaatnya, malah terlalu berlebih-lebihan, sekali doang langsung habis. Beda kalo buat beli baju, ato tas, ato buku yg bisa tahan lama and d gunain berkali-kali. Semester 3 and 4 ini udah agak mendingan sih, udah bisa dikit² ngontrol uang, udah ada pemasukan tambahan dikit2 dr jualan pulsa, paket data, token listrik. tapi aku pingin lebih terkontrol aja keuangan nya. Bismillah semoga kuat. Aamiin

Singkat nya gitu sih, cuman beberapa hal emng yg aku perbaiki. Tapi itu sesuatu yg sangat besar and cukup rumit. Semoga dan pastinya Allah selalu kasih jalan buat hamba Nya.

masalah ngaji, Aku dikasih kenikmatan buat muroja'ah aja aku udh bersyukur banget, walaupun masih sering lupa ayat and salah ayat.


Selama Ramadhan gini kegiatan ku yaa cuman ngaji, baca buku, nulis, and kuliah. Yaaa ttep mah kalo soal bantu orng tua.
Aku ga ada kayak nambah skill baru, misal nya jd ahli masak ala chef, bikin video jd kayak yutuber, ngevlog,atau apalah
Aku cuman lg memperbaiki kesalahan-kesalahan ku,
Aku juga lg berusaha nulis, pingin bisa Istiqomah nulis di blog, bikin artikel, dan aku berani buat posting (ini sih yg paling susah, huhu)


Ada kemajuan sii di ramadhan kali ini,
Salah satunya, aku bisa kontrol makanan ku, ga balas dendam lg kalo buka puasa, aku ngurangin gula, and banyak minum air putih.
Dari segi ibadah, walaupun orng tua ku 11 raka'at, aku diberi kekuatan Allah buat ttp 23 raka'at. Aku bisa ngaji benerin hafalan.
Terus kalo sahur, waktu bangun nya aku ga susah d bangunin, ga sambil merem² waktu makan, aku enjoy banget nikmatin sahur, mungkin ya karena sambil lihat film Omar, kalo tahun² sebelumnya lihat pak Quraisy Shihab, ngantuk banget aku. Hehe

Habis shubuh ga tidur lagi, bisa beres-beres, baca buku dulu, paling tidur yaa nanti jam 9 an, ga habis shubuh banget. Kalo taun² sebelumnya apalagi waktu aku masih SMA, aku bisa banget yg namanya tidur dr shubuh sampe Dzuhur. Wkwkwk. Astaghfirullah, emng kebo aku tuh. Tp begitu kuliah, ku jd sulit tidur, bener² kebalikan. Untung aku dulu menikmati masa² bobo ku, jd skrng kalo kurang tidur, yaa biasa aja. Wkwkwkk

Walaupun ada kemajuan, tapi ttp ada evaluasi.
Ketika udh sadar akan satu kesalahan, entah kenapa makin sadar kalo ternyata banyak kesalahan lainnya. Berarti selama ini hati ditutupi kesombongan, sampai-sampai ga sadar and ga mau mengakui kalo banyak kesalahan dan kekurangan.
Sama halnya dengan semakin kita tahu sesuatu, semakin ngerasa bodoh, semakin banyak hal yang harus dicari jawabannya, semakin banyak hal yg kita ga tahu.


Bismillah semoga Ramadhan tahun ini, pahalanya dilipatgandakan oleh Allah karena umat manusia lg menghadapi hal yg lebih sulit dr biasanya. Keikhlasan and kesabaran kita lg bener² d uji.
Dan kita bisa mendapatkan ampunan dan keridhoan dr Allah.
Kita bisa jd orng yg lebih baik lagi, selalu berusaha memperbaiki diri sendiri, Istiqomah dalam ketaatan dan ketaqwaan meski berat and susah, tp perlahan² insyaAllah bisa.
Aamiin yaAllah 🤲🏻 💞

Renungan COVID19

Sekarang adalah saat² d mana,
Berdoa dan berusaha banget buat meyakinkan Tuhan kalo bakal jadi orang yang lebih baik lagi.

Kalo dunia harus berakhir skrng, rasanya ga sanggup
Kita ga tahu bakal sampe kapan pandemi ini
Sampe kapan dunia sakit
Sampe kapan kita harus diem d rumah aja
Sampe kapan rasanya dunia berhenti seperti ini
Sampe kapan dunia semuanya lumpuh seperti sekarang
Kita semua ga ada yang tahu

Semua pihak udah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah dan menangani pandemi ini
Para tenaga medis, yang ada di garda terdepan melawan pandemi ini
Pemerintah, yang selalu berusaha membuat semua sektor tetap stabil, membuat kebijakan-kebijakan yang dapat memutus mata rantai pandemi ini
Para pihak keamanan, polisi, TNI, yang harus turun ke jalan, berbaur dengan virus yang bisa saja ada di mana-mana, mereka rela demi menertibkan warga agar patuh terhadap peraturan pemerintah dengan #dirumahAja
Dan seluruh warga negara, yang harus menahan segala hal karena harus #dirumahAja

Kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin yang kita bisa lakukan 
Tolong lah seharusnya kita semua saling menghargai apa yang telah kita upayakan, saling mendukung, tidak saling menyalahkan, saling bahu membahu menyembuhkan bumi yang sudah mau menampung manusia seperti kita yang tidak tahu terimakasih, merusak alam, eksploitasi habis-habis an, dll.

Waktu #dirumahAja ini sebenarnya banyak yang menjadikannya waktu untuk merenung
Pasti banyak di antara kita yang menggunakan waktu untuk menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan, semisal membaca buku-buku yang sudah dibeli namun belum dibaca
Banyak hal yang dipikirkan ketika #dirumahAja, yang membuat kita salah satunya merenungi banyak hal yang sudah terjadi di hidup kita, rasanya pingin cepat-cepat segera berakhir pandemi ini, dan kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. 

Banyak orang gelisah, karena tidak bekerja dan tidak bisa makan
Banyak orang takut, karena mungkin bisa tertular Corona
Banyak orang tak tenang, khawatir tentang apa yang terjadi selanjutnya
Banyak orang yang mencari jalan keluar dengan meningkatkan ibadah kepada Tuhannya
Namun juga banyak orang yang mencari jalan keluar dengan mengorbankan rasa kemanusiaan nya

Lekas membaik bumiku,


Wednesday, January 15, 2020

Permohonan Sederhana Hamba

Hanya Allah yang Maha Mengetahui Segala Isi Hati
Jujur dusta
Setia khianat
Manis pahit
Baik buruk
Semuanya milik Allah

Aku sebagai hamba yang bodoh
Memohon agar aku dilindungi
Dari kejahatan diriku sendiri
Dari apa² yg aku tidak ketahui
Dari banyak ganas segala penyakit hati
Dari orang² yg berniat mencelakaiku

Serpihan jiwa
Ingin ku tata ulang
Namun apa daya
Semua tinggal retakan
Ingin tetap memohon
Namun pula tak punya muka

Allah,
aku memohon kebaikan
Untuk hambaMu yang masih blm baik ini
Aku mendamba kasih sayang
Untuk hambaMu yg hina ini
Aku meminta pelukan
Untuk hambaMu yg ulung nan handal dalam mengeluh ini
Aku mengemis belas kasih
Untuk hambaMu yg tak tahu diri ini

Segala puji bagi Engkau
Istiqomahkan aku dalam mencintai Mu
Jatuh cinta kan aku kepada Mu
Peluklah aku dalam hangat ridloMu
Dekaplah aku dalam berkah rahmatMu

Test GeNose di Rumah Sakit JIH Yogyakarta

Hi Everyone, How are you? I hope your Happiness Pada tulisan kali ini, aku akan bercerita tentang pengalaman pribadi aku melakukan Test geNo...